Senin, 30 Desember 2019

Pengalaman datang ke Indonesia Scholarship Festival 2019 (ISF2019)

Nah di penghujung tahun 2019 ini TS merencanakan akan membagikan pengalaman - pengalaman yang TS alami selama setahun ini. Salah satunya adalah pengalaman TS menghadiri Indonesia Scholarship Festival yang diadakan 8 Februari 2019 silam. Berikut adalah pamflet dan promo brosur dari acara tersebut :
Seperti yang teman - teman bisa lihat acara ini juga menghadirkan orang - orang yang TS tidak kenal wkwk. Bercanda, itu orang - orang terkenal kok teman - teman pasti tahu, TSnya aja yang gak tau wkwk.

Nah, yang menarik dari acara indonesia scholarship festival ini adalah gratis untuk semua program tidak dipungut biaya dan tidak dipotong pajak wkwk. 
untuk cari info kapan isf akan diadakan lagi, temen2 bisa cek infonya di sini:

atau search digoogle aja ya hehe
Jadi, untuk mengikuti acara ini dulu saya harus mendaftar lewat eventbrite terlebih dahulu dengan membuat akun eventbrite setelah itu klik pesan tiket acara ini. Pemesanan tiket ISF2019 di eventbrite ini gratis. Setelah memesan, akan dikirimkan tiket online melalui email yang kita daftarkan tadi.
Nah beberapa hari kemudian h-0 acaranya TS langsung berangkat menuju Airlangga Convention Centre di Universitas Airlangga. TS pun nyasar yang seharusnya ke Unair kampus C malah ke kampus B wkwk. Untung ada satpam yang kasi tau kalau kampus C ada di daerah dekat galaxy mall (lupa nama jalannya-_-). Sesampainya disana TS langsung keliling2 mencari gedung Airlangga Convention Hallnya yang mana. Dan akhirnya ketemu juga. TS masuk dan ternyata bisa langsung masuk dengan nulis buku tamu dulu tanpa tiket eventbrite-_-. Oke TS masuk kedalam dan acaranya ramai banget. Acaranya sudah dari pagi dan TS baru sampai sore. Kayaknya TS banyak ketinggalan materi dari bintang tamunya yang diposter diatas.

Jadi acara ISF ini terdiri dari panggung, kursi penonton,ruang tes, dan booth (kayak expo2). Di depan panggung ada kursi penonton yang waktu TS kesana sudah terisi penuh karena sudah jam 2. Selain dari kursi penonton juga bisa nonton sambil berdiri atau di lantai atas, pokoknya acara ini di setting bebas bisa jalan - jalan, duduk, nonton, tanya2 di boothnya, ikut tes gratis (yg ini terbatas) ya kayak jobfair gitu.

Di tempat booth ada 4 jenis kategori booth.
1. Booth Universitas Dalam Negeri
yang pertama adalah boothnya sekolah atau kampus dalam negeri. Yang TS ingat waktu itu ada boothnya ITS, IPB,




2. Booth Universitas Luar Negeri
Yang kedua adalah booth universitas luar negeri/internasional.
Universitas internasioal ini dari bermacam - macam negara. Ada jepang, australia, jerman. Yang dari jepang waktu itu cuma 1 yaitu waseda university. Sedangkan universitas terbanyak yaitu berasal dari australia.
Nah di booth ini ada perwakilan orang dari luar negeri yang bisa kita tanya2i pakai bahasa inggris. Dan beberapa booth ada perwakilan orang dari indonesianya juga. Jadi, kalau bahasa inggris masih belepotan bisa tanya dengan bahasa indonesia kalau di booth tersebut ada orang indonesianya. Pokoknya selalu berani untuk bertanya2 supaya dapat info
3. Booth Beasiswa
Di booth ini menawarkan bemacam - macam beasiswa kuliah di dalam/luar negeri dari jenjang S1, S2, dan S3. Disini juga kita bisa download kalender jadwal yang disediakan oleh beasiswa tersebut yang linknya cuma ada di booth tersebut. Selain itu kita juga bisa daftar semacam komunitas pencari beasiswa dimana dalam komunitas tersebut terdapat alumni beasiswa, pendapat beasiswa, dan pencari beasiswa. Selain komunitas, pada booth lain ada yg menawarkan grup WA dan sosial media lainnya. Booth beasiswanya ada LPDP, BAPPENAS, dll
4.  Booth Lembaga Bimbingan Belajar (Les2an)
Booth ini adalah LBB yang bisa mengsupport untuk melenjutkan pendidikan dan/atau mendapatkan beasiswa. Kebanyakan LBB Bahasa Inggris, TOEFL, IELTS.


Sekian informasi tentang pengalaman saya di Indonesia Scholarship Festival (ICE) 2018. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman2 khususnya yang sedang ingin melanjutkan kuliah dan/atau. mencari beasiswa dan juga yang ingin menghadiri Indonesia Scholarship Festival selanjutnya. Terima Kasih.

Sabtu, 28 Desember 2019

Jenis - Jenis Bahan dalam Ilmu Material

Halo, kembali lagi dengan update postingan blog terbaru saya, nah kali ini karena saya punya pengalaman kurang menggembirakan waktu kuliah tadi wkwk, saya akan buat postingan tentang ilmu bahan hehe.
Sekedar info tadi waktu mau kuliah di kampus, dosenku tidak masuk dan diberi tugas 3 soal dengan jawaban yang banyak banget. Materinya yaitu tentang semikonduktor. Dimana waktu S1 dulu belum ngambil mata kuliah tersebut, karena SKS sudah cukup. Nah, sehingga terpikir bahwa TS harus mempelajari kembali tentang ilmu bahan - bahan dulu waktu S1 dan juga ilmu -ilmu bahan baru terkini. Oleh karena itu pertama - tama TS mau bikin pengenalan tentang ilmu bahan dulu di postingan ini, yaitu dengan judulnya adalah...:



"Jenis - Jenis Bahan"

Nah.., Sangat mencengangkan kan judulnya? wkwkw. Ini adalah basic dari ilmu bahan, sebelum kita sampai ke sifat, properti, dllnya. Kita harus mengenal jenis bahannya terlebih dahulu. Jadi bahan menurut ilmu material science itu dasarnya ada 4.

1. POLIMER




Yang pertama adalah bahan yang jenisnya paling banyak ada dirumah kita masing - masing. Yep, itu adalah plastik yang termasuk dalam jenis bahan Polimer. Tapi tidak hanya plastik saja yang masuk kedalam kategori polimer. Ada karet, dan kayu juga termasuk polimer. Daun, serat, nasi, dan semua makanan kita sehari - hari baik hewan maupun tumbuhan umumnya termasuk polimer yang dinamakan polimer alam. Bahkan kulit, otot, dan kebanyakan bagian dari tubuh kita juga termasuk polimer. Polimer dapat dibagi dua menurut kemampuan elastisitasnya yaitu plastik dan karet. 

a) Plastik adalah bahan yang mempunyai kemampuan plastisitas yang baik dibandingkan elastisitasnya,
b) sedangkan karet atau elastomer adalah bahan yang mempunyai kemampuan elastisitas yang baik dibandingkan plastisitasnya.
a) Elastisitas adalah kemampuan bahan untuk meregang dan kembali ke bentuk asalanya tanpa disertai adanya kerusakan.
b) Sedangkan, Plastisitas adalah kemampuan bahan untuk meregang secara permanen disertai dengan berkurangnya kekuatan bahan atau bahan tersebut mengalami kerusakan. Polimer juga dapat dibagi menjadi 2, berdasarkan kondisinya ketika dipanaskan, yaitu :
a) Thermoset  adalah bahan yang ketika dipanaskan struktir kimia dari polimer tersebut akan berubah menjadi bentuk kimia lain, sehingga jenis polimer ini Tidak Memiliki Titik Leleh. Contoh : Epoxy, Phenolic, Thermoset Polyester, Gula. Contoh yang mudah adalah ketika gula dipanaskan, maka gula tersebut akan berubah menjadi karamel.
b) Thermoplastic adalah bahan polimer yang ketika dipanaskan dia akan meleleh dan masih memiliki wujud kimia asalnya tanpa merubah struktur kimia dan atomnya, sehingga polimer Thermoplastic Memiliki Titik Leleh. Contoh bahan Thermoplastic adalah Teflon, Nylon, Polystyrene. Bahan polimer Thermoplastic yang meleleh ini dapat dimasukan kembali ke cetakan dan didinginkan untuk membuat bahan atau bentuk baru. Sehingga bahan polimer Thermoplastic ini umumnya dapat didaur ulang.

2. LOGAM




Logam adalah bahan yang umumnya masuk ke dalam periode 3 - 12 dalam tabel periodik. Jenis bahan ini bersifat kuat, ulet, dan mengkilap. Jenis bahan ini memiliki ikatan logam yang membuatnya bersifat tangguh dan mengkilap, karena seluruh atomnya terikat dengan awan elektron. Bahan ini memiliki manfaat besar karena sifat mekanik, thermal, elektrik, dan magnetiknya.
Oleh karena itu dari segi sifat mekaniknya, bahan ini banyak digunakan di tempat - tempat yang memerlukan kekuatan tinggi seperti pada kendaraan, mesin, pabrik, peralatan tukang, komponen dan perlengkapan mekanik, dll.
Dari segi elektrik dan magnetik bahan - bahan ini sering digunakan sebagai sparepart barang - barang elektronika seperti kabel, antena, komponen semikonduktor, IC, dll.
Dari segi thermal bahan logam seperti aluminium, tembaga, dan bahan konduktor panas lainnya dapat digunakan sebagai peralatan seperti wajan atau pembuang panas seperti heatsink.
Properti Elektrik bahan logam biasanya dibagi menjadi bahan konduktor dan semikonduktor. sedangkan sangat jarang sekali logam yang bersifat isolator.

Diagram Fase Logam Fe

Logam seperti besi umumnya dapat dicampur dengan unsur lain untuk meningkatkan propertinya yang dinamakan Paduan. Unsur yang dicampur dapat berupa nonlogam seperti Carbon atau logam seperti Ti. Bahan Paduan biasanya memiliki fase yang bergantung pada konsentrasi campuran dan suhunya yang dianamakan Diagram Fase seperti contoh pada gambar diatas. Pada contoh diatas terdapat banyak fase seperti austenite, cemenite, pearlite, dll yang bergantung pada konsentrasi carbon pada besi dan suhunya. Dari diagram fase tersebut juga dapat diketahui pada suhu dan konsentrasi berapa bahan paduan tersebut dianggap Baja (Steel) atau Besi Cor (Cast Iron).


Selain dari properti dan sifat bahannya logam juga memiliki suatu nilai non fisik seperti nilai harga dan mata uang. Oleh karena itu dalam perlombaan, biasanya penghargaan berupa logam seperti emas, perunggu, dan perak. Selain itu logam juga digunakan sebagai uang logam yang biasanya terbuat dari nikel, kuningan, dan aluminium. Namun yang sering kita lihat biasanya adalah uang logam aluminium uang Rp500 dan Rp200 yang berwarna putih. Dan juga logam Emas digunakan sebagai Valas atau valuta asing dan juga memiliki harga yang terus meningkat.

3. KERAMIK


              Bahan yang ketiga adalah Keramik. Keramik adalah bahan yang secara kimiawi merupakan ikatan dari unsur logam dan non-logam atau non-logam dengan non-logam sendiri. Keramik yang sering kita lihat dirumah kita adalah keramik lantai, piring, dan kaca rumah. Keramik sering digunakan sejak dulu sebagai bahan perkakas rumah tangga yang terbuat dari bahan tanah liat. Bahan ini bersifat keras, kaku, dan getas. Namun bahan ini sangat baik sebagai isolator panas, dan listrik. Bahan keramik tradisional umumnya dalah yang terbuat dari tanah liat. Selain itu keramik tanah liat, kaca juga adalah keramik tradisional yang sering digunakan. Kaca terbuat dari pasir kuarsa.                              Pembuatannya dari keramik tradisional lebih mudah, umumnya untuk tanah liat dalam bentuk basah dibentuk bisa melalui cetakan ataupun alat khusus, setelah itu dipanaskan atau dikeringkan. Untuk kaca, pasir kuarsa dipanaskan sampai meleleh kemudian dimasukan kedalam cetakan atau alat khusus untuk membentuk lainnya.
             Keramik biasanya memiliki ikatan ionik sedangkan berapa keramik ada yang memiliki ikatan kovalen contohnya seperti berlian. Conotoh dari bahan keramik adalah seperti SiO2, SiC, dll. Untuk bahan keramik, unsur nonlogam dibelakangnnya biasa disebut dengan -ide seperi Silicon Carbide atau dalam bahasa indonesia yaitu Silikon Karbida. Dalam penggunaanya bahan keramik teknik dapat kita bagi menjadi beberapa jenis yaitu : Keramik bangunan, kaca, refraktori (tahan suhu tinggi dan korosi), isolator, abrasif, dan keramik elektronik.
Contoh berbagai jenis keramik teknik

a. Keramik Bangunan : contohnya seperti beton, mortar, lantai. Keramik jenis ini dipilih sebagai bahan bangunan karena sifatnya yang keras, kuat, dan tidak beracun.
b. Kaca : Bahan ini umumnya adalah SiO2 yang memiliki struktur amorf dimana cahaya tampak akan bebas melewati struktur atomnya dengan sedikit penyerapan dan pemantulan cahaya tampak oleh bahan ini.
c. Refraktori : Bahan ini tahan terhadap suhu yang sangat tinggi dan tidak meleleh, sehingga dalam industri umumnya digunakan sebagi tungku api. Contoh bahan ini adalah bata silika, lempung api, tanah liat, bata karbon, dll.
d. Isolator : Terdapat dua jenis isolator yaitu isolator listrik dan isolator panas. Isolator ini dapat berfungsi sebagai pengaman ataupun bagian dari komponen panas atau elektrik tersebut. Keramik adalah bahan yang memiliki konduktivitas termal maupun eletkrik yang paling rendah diantara bahan lainnya. Bahan isolator ini tersedia dalam berbagai bentuk sesuai jenis kebutuhan. Ada bentuk serat, gel, butiran, bubuk, bongkahan,dll. Contoh bahan ini adalah asbes, kalsium silikat. Untuk isolator termal isolasinya berkisar antara -250'C - 1500'C.
e. Abrasif : Jenis keramik ini sering dipakai sebagai alat pertukangan, karena memiliki kekerasan yang tinggi dan bersifat abrasif atau mampu mengikis permukaan benda lain. Bahan ini digunakan sebagai Batu Gerinda dan Ampelas. Contoh dari jenis bahan ini adalah boron karbida, boron nitrida, intan, silikon karbida, dan alumina.


4. KOMPOSIT




        Bahan Komposit merupakan gabungan dari 2 atau lebih jenis bahan yang terikat secara mekanik sebagai filler / reinforcement (pengisi/penguat) dan matriks (pengikat). Terikat secara mekanik yang dimaksut disini adalah bukan ikatan atom namun karena sifat ikatan adhesi dari matriks dengan fillernya. Bahan komposit merupakan bahan yang mudah kita atur sendiri sifat mekaniknya dengan merekayasa faktor - faktor penyusun komposit. Faktor - faktor penyusun komposit adalah Jenis Filler, Jenis Matriks, Bentuk dan Ukuran Filler, Orientasi dan Distribusi, Konsentrasi bahan penyusun.

a) Jenis Filler 

        Setiap jenis Filler memiliki sifat dan properti yang berbeda. Contohnya serat fiberglass memiliki sifat yang keras namun rapuh jika dibandingkan dengan serat karbon yang memiliki sifat kuat namun kurang keras. Sifat dari fillernya nanti akan menjadi sifat dari kompositnya. FYI, komposit yang menggunakan jenis filler serat alam dinamakan Natural Fiber Reinforcement Composite (NFRC).

b) Jenis Matriks

        Sama seperti filler, setiap jenis matriks juga memiliki sifat dan properti yang merupakan ciri khas dari bahan tersebut. Contohnya seperti resin epoksi yang memiliki sifat yang lebih kuat dan elastis dibandingkan dengan resin poliester. Yang perlu diperhatikan ketika menggunakan matriks adalah masing - masing matriks memiliki pengeras yang berbeda yang pemakaiannya juga memiliki kadar yang berbeda dengan matriks lain.
Resin Epoksi dengan perbandingan hardener1:1

-Pada resin epoksi pengerasnya dinamakan hardener yang pemakainnya memiliki perbandingan 1:1 atau 2:1 antara epoksi dan hardenernya.
- Pada resin poliester pengerasnya dinamakan katalis pemakaiannya dengan ditetesi dengan perbandingan antara 99:1 - 99.9:0.1.
- Untuk resin poliester perbandingan tetesan yang berbeda akan menghasilkan kecepatan pengeringan dan sifat mekanik poliester paday yang berbeda juga.
- Sedangkan untuk resin epoksi perbandingan harus sesuai dengan takaran pabrik yaitu bisa 1:1 atau 2:1, jika tidak sesuai takaran (kelebihan atau kurang) maka epoksi tidak akan memadat.
- Untuk resin polyurethane pengerasnya adalah resin itu sendiri sehingga resin ini digunakan dengan mencampur resin PU part A dan resin PU part B. Untuk info tentang matriks akan dijelaskan di artikel berikutnya.

c) Bentuk dan Ukuran

            Untuk membuat komposit dengan sifat mekanik tertentuk bentuk dan ukuran filler tertentu juga perlu digunakan. Apakah filler tersebut berbentuk serat kontinyu, serat diskontinyu, anyaman, partikel. Dan apakah ukurannya besar atau kecil atau berukuran nano. FYI, komposit dengan filler berukuran nano dinamakan Nanoparticle Composite yang memiliki sifat yang lebih unik daripada komposit biasa dikarenakan sifat quantum pada partikel nano.

d) Orientasi dan Distribusi

            Orientasi atau arah filler menentukan dimana arah dari bahan tersebut manahan beban. Komposit seperti kayu dan otot memiliki orientasi satu arah yang dapat dilihat pada hasil potongan kayunya. Untuk filler dengan bentuk 1 dimensi orientasinya dapat diatur dari -90' sampai 90' dan dapat ditumpuk dengan susunan dengan orientasi berbeda yang biasanya ditulis dalam bentuk kode 90/45/0/-45/-90 sebagai contoh pada gambar dibawah ini.
Orientasi 2D Filler
Gambar diatas adalah contoh orientasi Filler 2D, beberapa komposit ada yang memiliki orientasi 3D.
Distribusi adalah homogenitas bahan, homogenitas adalah seberapa rata filler dan matriks tercampur dengan rata. Komposit yang baik adalah yang seluruh bahan penyusunnya tercampur dengan rata

e) Konsentrasi Bahan Penyusun 

           Konsentrasi bahan penyusun adalah perbandingan antara filler dan matriks ataupun perbandingan keseluruhan bahan penyusunnya jika bahan penyusun lebih dari 2. Jika fillernya ada 2 atau lebih maka perlu membuat perbandingan antara komposisi fillernya terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan perbandingan matriksnya. Untuk komposit dengan 2 matriks sangat jarang ditemukan karena setiap matriks tidak kompatibel dengan matriks lain dan karena matriks pada komposit berfungsi sebagai pengikat. Konsentrasi atau perbandingan pada filler atau matriks dapat dijelaskan sebagai fraksi volume untuk perbandingan antar volumenya (%v) atau fraksi massa untuk perbandingan antar massanya (%m), ataupun fraksi berat untuk perbandingan berat anatar bahannya(%w). Di jurnal internasional biasanya menggunakan fraksi berat(%w) sedangkan untuk di indonesia fraksi volume(%v) lebih banyak digunakan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Daftar Pustaka dan Sumber Gambar :
https://liveandletsfly.boardingarea.com/2019/08/03/sfo-plastic-water-bottle-ban/
https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/home-garden/kansa-is-the-healthiest-metal-to-eat-and-cook-in/articleshow/71819418.cms
https://static.standard.co.uk/
https://www.idntimes.com/science/discovery/abraham-herdyanto/logam-terlangka-di-dunia/full
https://bsmi.co.id/alasan-emas-berpengaruh-pada-mata-uang/
https://metallurgyfordummies.com/phase-diagram-of-steel.html
http://www.keramverband.de/content/en/informationen/werkstoffe/definitionen.php?li=20
https://belvacceramicsolutions.com/ceramic-materials/
https://www.quartus.com/resources/composites-101/
https://eastcoastresin.com/products/crystal-clear-epoxy-resin-kit-1-gallon-12-gal-resin-and-12-gal-hardener


Pengalaman Seminar Proposal Tugas Akhir

Oke teman - teman kali ini saya akan mengshare pengalaman seminar proposal tugas akhir saya  yang barusan dilaksanakan beberapa minggu yang ...